Friday, October 5, 2012

Pindah 'Lemari' :)

Assalamualaikum!

Aku lagi 'pindahan lemari', nih.
Mulai berkunjung dan join ke blog baruku, yuk!
Klik di sini buat sampai di 'Lemari Celoteh'.

See ya! :*

Wednesday, August 8, 2012

Waktu Aku Berkerudung

Beberapa hari belakangan lagi mengenang masa-masa pertama 'kenalan' sama kerudung. Efek Ramadhan? Mungkin. :)

Aku sebenarnya memutuskan untuk berkerudung sejak duduk di bangku kelas 2 SMP. Waktu itu bulan Ramadhan. Kalau di perumahan tempat tinggalku, setiap ba'da Shubuh selama Ramadhan selalu ada ta'lim (pengajian) keliling masjid dan mushala yang ada di kompleks. Seru. Aku selalu ikut. Kami bukan cuma mengaji Al-Quran, tapi juga mengkaji isinya.

Nah, satu hari, kajian ta'lim membahas tentang kewajiban berjilbab bagi muslimah. Mentor kami membacakan salah satu ayat Al-Quran yang isinya tentang kewajiban berjilbab. Trus beliau jelasin bahwa kalau perempuan ga berjilbab sampai akhir hayatnya, di akhirat nanti kepalanya dilemparin bebatuan dari neraka. Glekk!

Sejak Shubuh di bulan Ramadhan itu, keinginan berkerudung makin kuat. Aku sampaikan deh niatan itu ke mama. Supaya dibeliin seragam baru gitu. Mama sendiri udah berkerudung beberapa waktu setelah divorce sama papa. Anyway itu salah satu hikmah dari musibah, ya. Hehe. Balik lagi, mama belum kasih aku izin waktu itu karena beberapa pertimbangan. Mama khawatir itu cuma keinginan sesaat karena aku masih kecil, trus nanti aku lepas pakai kerudung itu. Selain itu, aku tinggal satu tahun lagi di SMP. Sayang kalau harus ganti semua seragam dengan seragam muslimah. Oke, akhirnya aku mengalah. Tapi, aku jadi selalu berdoa supaya Allah ga ambil nyawaku sebelum aku berkerudung. Mengerikan kalo aku meninggal belum jalanin salah satu kewajiban perempuan itu.

Akhirnya, aku resmi jadi siswi SMA. Aku 'menagih' janji mama untuk kasih izin berkerudung. Mama, lagi-lagi meragukan keinginan itu. Kata mama, "Anak-anak SMA tuh lagi seru-serunya bergaul. Yakin mau berkerudung?"
Karena keyakinan yang belum sejalan itu (halah), akhirnya aku baru berkerudung setelah hampir dua minggu bersekolah! Kenapa? Karena rok panjangnya belum dijahit. Haha. Ga apa-apa yang penting akhirnya aku berkerudung!

Hari pertama pakai baju serba panjang plus penutup kepala itu...deg-degan! Asli!
Aku pakai kerudung langsung yang ada talinya di belakang karena aku belum bisa pakai kerudung segi empat. Badnews was, rok aku span. Itu cobaan rasanya. Aku ga bisa pakai rok panjang span. Pasti aku angkat-angkat. Susah jalan. Hzzz.

Cukup beberapa hari, rok span pertama robek saat aku turun angkot. Untung robek di bagian bawah dan ga terlalu panjang. Jadi, cuek lah! Haha. Rok span kedua pun bernasib sama. Robek. Naik kelas 2 SMA, aku pakai rok rempel yang sebenarnya dilarang peraturan sekolah. Akhirnya aku dipanggil ke kantor. Tapi aku tetap kekeuh mau pakai rok rempel.

Kerudung? Bermasalah juga. Salah seorang guru agama memanggilku trus bilang, "Besok kamu pakai kerudung segi empat. Jangan pakai kerudung anak TK lagi!" Apaaa? Kerudung anak TK?? Oke baiklah. Keesokan harinya, aku pakai kerudung anak TK lagi tapi bawa kerudung segi empat juga di tas. Aku belajar cara pakai kerudung pada salah satu temanku. Pertama kali berkerudung segi empat, aku perlu waktu satu jam untuk memakainya! :D

Sekarang, aku sudah kurang lebih sembilan tahun berkerudung. Alhamdulillah. Teman-teman yang berkerudung pun makin banyak. Alhamdulillah lagi. Tapi, banyak juga yang berpendapat kalau yang penting itu mengerudungi hati dulu, berkelakuan pantas dahulu, de el el. Nah kalau versiku, berkerudung itu kan wajib bagi seorang muslimah. Ya kalau ga dilakukan dengan alasan macam2, berarti ga laksanain perintah Allah. Kalau meninggal sebelum jalanin kewajiban dari Allah? Itu pendapatku, lho.

Kalau ditanya apa perilakuku sudah baik sampai siap berkerudung? Belum lah aku rasa mah. Perilakuku belum sebaik muslimah seharusnya. Jujur banget, ya? Ya tapi berkerudung wajib tanpa ada syarat 'perilaku Anda harus baik sebelum Anda mengenakan kerudung'. Pokoknya W.A.J.I.B. Tapi percaya deh, ada banyak perubahan yang Insya Allah lebih baik justru setelah aku pakai kerudung. Salah satunya, aku ga pernah lagi ribut sama papa sejak aku pakai kerudung. Semarah apapun sama beliau, aku lebih pilih langkah persuasif atau diam. Masa udah berkerudung masih ribut juga? Hehe.

Aku pikir, perempuan tuh cantiknya makin luar biasa kalau dia berkerudung. Cantiknya ga diumbar sembarangan gitu. Iya, kan? :)

-Happy Fasting, Pals-

Tuesday, July 10, 2012

Heaven of Crafts at Petra Jewelery

Hari Minggu kemarin aku, Dea, Dani 'berkunjung' ke Petra Jewelery di Margonda, Depok. Perjalanan dari rumah ke sana lumayan jauh. Cileungsi - Margonda, makan waktu 2 jam. Tapi ga sia-sia. Tempatnya oke banget. Betah banget ada di sana.
Petra Jewelery ini adalah toko aksesoris sekaligus workshop pembuatan aksesoris. Mereka menjual berbagai aksesoris lucu berikut bahan-bahan mentah untuk membuat aksesoris sendiri.




Aku agak 'kalap' lihat seisi toko ini. Sampai bingung mau beli apa aja. Lengkap banget! Mulai dari manik-manik, flanel, benang rajut, batu hias warna-warni, hook, jarum sulam, pokoknya semua perlengkapan 'perang' kerajinan tangan ada di sini! Harganya juga sangat terjangkau. Woohoooo! Aku sukaaa!
Selain lengkap banget, Petra Jewelery juga menyediakan jasa kursus gratis. Kursus 100 % gratis (perlengkapan, bahan-bahan dari Petra dan hasilnya boleh dibawa pulang) diadakan dua sesi per hari. Sesi pertama jam 10-11 pagi. Sesi kedua jam 16-17 sore. Catatan: Tema kursus ditentukan tutor. Misal, kalung flanel.
Di luar jam itu, kursus gratis tetap berlangsung tapi bahan-bahan harus beli sendiri. Nah yang ini tema kursusnya sesuka kita. Tergantung kita punya bahan apa aja, mau bikin apa aja. Peralatan macam tang, gunting, boleh pinjam tutor-nya. Asik banget!
Dani and her handmade necklace
Dea, seriously made her cute necklace :D
Me, make my own earrings.
Pulang dari Petra, aku langsung praktek di rumah. Saking excited-nya! :)) Ini nih hasilnya:
Add caption




Oya, Petra Jewelery letaknya di Jl. Margonda Raya 438 B-C, Pondok Cina - Depok. Persis di samping Martabak Kubang. Kalau dari Kp. Rambutan kita bisa naik angkot 112 arah Depok. Kalau naik kereta, turun di St. Pondok Cina, keluar di Univ. Gundar, jalan sebentar deh ke toko Petra Jewelery. Yang mau tanya-tanya by phone, bisa call ke (021) 788 918 55. Mereka akan merespon dengan sangat baik. :)



Friday, June 29, 2012

I Miss My Papa

I miss my papa. Habis baca kultwit-nya ust. felixsiaw tentang ayah yang akan melepas putrinya ke jenjang pernikahan.
I do miss him. I don't even know what he feels about me, the one and only daughter he has.
Apa ya yang papa rasain saat tiba waktunya aku minta izin untuk nikah?
Aku belum pernah sekali pun liat papa nangis. Will he cry on my marriage day? :)
Aku ga pernah spend much time sama papa. Ga pernah ngobrol layaknya ayah-anak. Ga pernah curhat tentang apapun, termasuk pasangan. Ga pernah.
Papa terlalu 'jauh' buat digapai. Terlalu 'rumit' untuk dimengerti. Terlalu 'acuh' untuk memanja.
Aku ga pernah manja-manja sama papa. Malah dulu terlalu sering ribut. :'(
Kalau anak-anak perempuan pada umumnya bisa lebih dekat sama ayahnya, aku ga bisa. Kalau ayah-ayah lain bisa menghubungi putrinya berkali-kali setiap hari cuma untuk memastikan sang putri baik-baik aja, aku ga pernah ngerasain itu. Papa ga inget kapan aku lahir, usia aku berapa, kuliah aku jurusan apa, siapa lelaki yang deketin aku, dll. Papa ga mau tau. Papa juga ga pernah kangen aku. Papa bisa tahan berbulan-bulan ga komunikasi sama aku.
Aku mau papa. Papa yang khawatir dan siaga untuk jemput waktu putrinya pulang malam. Papa yang kasih banyak perhatian waktu putrinya sakit. Papa yang marah waktu putrinya ga nurut. Papa yang menjaga baik-baik putrinya. Papa yang memberikan putrinya pendapat dan pandangan tentang pasangannya kelak. Papa yang meski ga pernah bilang sayang, kasihnya bisa dirasa lewat perhatian. Papa yang bisa jadi guardian angel sebelum putrinya dipinang pria lain yang siap menggantikan tugasnya dan mengambil alih tanggung jawabnya.
I miss my papa.