Sunday, December 18, 2011

Being A Mom Is (Suppossed To Be) A Greatest Women's Dream

Beberapa hari lalu, aku mimpi punya seorang anak lelaki. Dia lucu dan tampan. Kulitnya putih, tawanya itu menggemaskan. Tapi dia anak angkatku. Rasanya bangga waktu aku gendong dia, lalu jari-jari kecilnya menggenggam jariku.
Mimpi indah. Aku ingin jadi ibu, suatu hari nanti.
Hari ini, aku lihat program Kick Andy. Temanya 'Orang Tua Angkat.' Beberapa orang tua angkat bercerita tentang their heartwarmer stories with their lovely adopted babies.
Rasanya cita-cita untuk jadi ibu adalah cita-cita terbesarku. Hihi.
Aku merencanakan banyak hal jika aku jadi ibu kelak. Merencanakan bagaimana saat hamil, hamil sambil bekerja, melahirkan, merawat bayi, membesarkannya dengan layak... :))
Dan aku mulai berpikir, panggilan apa yang akan anakku berikan kepadaku kelak? Bunda? Mama? Ibu?
(sambil senyum-senyum sendiri). ^____^

Wednesday, November 9, 2011

Daydreaming: Wedding Songs

I am Ocin and I love daydreaming. Really enjoy the time when I can make lots of dream. ^^
I've just had a daydream 'bout my wedding songs. Hahahaha. Oke, calon mempelai pria masih jadi rahasia Allah, tapi wedding songs udah boleh dong, yaa diangan-angankan? Lol.
So, here they are:

  1. Marry Me by Train
  2. Hey Soul Sister by Train
  3. Marry You by Bruno Mars (Glee version-nya juga oke banget, nih!)
  4. Janji Suci by Yovie Nuno (by the way sebenernya ini lebih cocok dipake sama si calon mempelai pria buat propose aku gitu, ya? :D)
  5. Menikahlah Denganku by Glenn Fredly (eh, bener bukan itu judulnya?)
  6. Grow Old With You by Adam Sandlers (siapa punya lagu lengkapnya, tanpa ada gangguan conversation film-nya, ya?)
  7. Mine by Taylor Swift
  8. Love Story by Taylor Swift
  9. Nothing's Gonna Change My Love For You by Westlife (versi Westlife kayanya lebih oke. hehe)
  10. Don't Let Me Fall by Lenka (Yoha sent me the Youtube video of this song, and it's inspiring me.)
  11. Saat Aku Lanjut Usia by Sheila On 7,
Sementara yang keinget baru 11. Tapi pasti akan semakin bertambah banyak. Haha. So, how 'bout yours? :)

Wednesday, November 2, 2011

Pancakes ala Chef Neng Ocin!

Alohaaaa!
Beberapa waktu belakangan aku jadi hobi masak. Eh ralat, belajar masak. :D
Nah, karena suka makan pancake, aku googling resepnya, trus coba deh!
Ini persiapannya:
  • 100 gr tepung terigu
  • 35 gr susu bubuk
  • 35 gr gula pasir
  • 250 ml susu cair full cream
  • 35 gr margarin, cairkan
  • 1 butir telur ayam, kocok lepas
  • 1 sdm baking powder/ soda kue
  • keju parut secukupnya
  • berbagai topping


Let's the 'war' begins...

  1. Campur terigu, susu bubuk, gula pasir;
  2. Masukkan telur yang sudah dikocok, tambahkan susu cair + mentega cair, masukkan ke dalam adonan tepung;
  3. Tambahkan baking powder;
  4. Aduk rata, tambahkan keju parut;
  5. Panaskan teflon/ pancake pan, beri sedikit minyak;
  6. Dadar adonan dengan api sangat kecil;
  7. Setelah satu sisi adonan coklat merata, balikkan adonan sebentar lalu angkat;
  8. Sajikan bersama topping sesuai selera.
Ice Choco Pancake ala Chef Neng Ocin! :)

Tips:
  1. Susu, telur dan mentega yang digunakan harus dalam keadaan suhu ruang.
  2. Minyak yang dipakai benar-benar sedikit, karena adonan akan mengeluarkan minyak (dari mentega).
  3. Jangan mendadar terlalu tipis atau tebal, karena lapisan luar akan cepat gosong.
  4. Gunakan spatula tipis atau garpu untuk membalik adonan.

Begitu deh kira-kira kronologis pembuatannya. Selamat mencoba!! :))

Tuesday, November 1, 2011

Brighter Than The Sun

Beberapa hari terakhir, hidup buatku seperti tak bersahabat. Seems like I was out of my 'comfort zone'.
Kemarin, Senin, aku masuk kantor dengan mata agak bengkak. That's why I use eye shadow n eye liner, supaya bengkaknya samar. :)
Sejak hari-hari 'uncomfort zone' itu, 'sent item' doa ke Allah kayanya jadi jauh lebih banyak dari biasanya. Dasar manusia, ya. :D Untung Allah ga pernah keberatan. Amin.
Aku berharap Allah kasih 'extra power' untuk memperluas zona nyaman itu. Ga mau terlalu banyak buang waktu dan energi untuk bersedih soalnya.
Hari ini, entah dari mana datangnya 'booster' itu, aku merasa jauh lebih semangat. Jauh lebih siap.
Lihat banyak orang yang jauh lebih unluck than me, aku jadi semangat. Bukan ga peduli sama mereka, tapi justru berterima kasih. Mereka buat aku bercermin: 'Apa masalahku sampai harus terus bersedih? Kalau mereka kuat, kenapa aku lemah?'
Yes, I've to take a few steps out from my little comfort zone yet create a wider one. Ikhlas itu sulit. Tapi kasih kepercayaan 100% sama Allah untuk atur semua skenario hidupku rasanya bikin hati jauh lebih lega.
So, this is my new life: brighter than the sun.

Sunday, October 23, 2011

Perempuan-Perempuan Simpanan

Perempuan harus cerdas. Itu yang sekarang aku pikirin. Ini dampak tadi makan di salah satu rumah makan sunda di daerah Sentul, Bogor. Bukan gara-gara makanannya, pastinya. Hehe. Pikiran itu 'nongol' karena percakapan, atau lebih tepat disebut monolog si ibu pemilik rumah makan tentang tiga 'asisten'-nya yang hari ini libur semua.
Tiga asisten dari si pemilik warung dengan perhiasan komplit itu perempuan semua. Mereka libur hari Minggu karena semuanya punya anak dan suami. Yang menarik bukan itu, melainkan karena ketiganya adalah istri kedua dari para suami mereka. Aih!
Kalau awalnya aku pikir suami-suami mereka adalah lelaki-lelaki berduit dari kota, aku salah banget! Iya sih, kalo suaminya berduit, ngapain mereka jadi 'asisten' di rumah makan si ibu?? Ternyata, suami-suami mereka berprofesi sebagai kuli pasir. Glekk!
Pria-pria itu bukan penduduk setempat. Kebanyakan perantauan dari luar Jawa Barat. Aku jadi mikir, namanya kuli perantauan gitu tinggalnya kan gak tetap. Kalo mereka pergi ke daerah lain lagi, mungkin aja mereka juga punya istri simpanan lain? Gak jelas siapa yang istri pertama, kedua, ketiga... *tepok jidat.
Oya, menurut si ibu pemilik warung para 'asisten'-nya ini cuma dikasih uang 300-350 ribu per bulan sama suaminya. Sementara gaji mereka di si ibu 700 ribu. Hore! Makin geleng-geleng kepala saya.
Apa ya yang ada di pikiran perempuan-perempuan yang jadi istri simpanan dari kuli trus dikasih 'upah' 300 ribu per bulan? Padahal mereka harus layanin suami-suami itu dengan status bukan istri sah, tetep kerja jadi pelayan pula!
Kesel lihat perempuan-perempuan itu. Tapi kasihan. Campur aduk. Mereka terhimpit perekonomian? Tapi buktinya yang dinikahi bukan pria berduit. Cinta? Ah, aneh.
Memilih jadi istri simpanan rasanya tetap keputusan bodoh. Mau si pria itu berduit ataupun tidak. Maaf. Tapi itu pendapatku.
Kalau jadi istri simpanan, bukannya perasaan ga akan pernah nyaman dan tenang? Lagipula, itu tandanya si pria ga cinta sama dia (kalo cinta mah ditunjukkan, bukan disimpen2). Kasihan juga anaknya. Ga perlu dibeberin kan kenapa kasihan sama si anak?
Tapi keadaan mereka bikin aku juga berpikir, bisa jadi faktor pendidikan yang kurang yang memaksa mereka jadi perempuan simpanan. Kalo mereka punya pendidikan tinggi, pasti bisa berpikir maju. Jadi inget sama kata-kata mama, "Perempuan itu sekolah tinggi dan bekerja bukan buat menginjak-nginjak harga diri suami, tapi untuk membuat dia kuat dan jauh lebih dihargai. Hidup ga pernah bisa diduga."
Buat aku, perempuan itu harus cerdas. :)

Sunday, October 9, 2011

My Rainbow Life (Part 2)

Aku, Cintya Putri Perdana. Belum berubah nama dan ga bakal berubah nama. :)
I love to do many things: writing, handcrafting, blogging (yang ini baru, peralihan dari diary :D). More.
Dulu sempet berpikir bahwa I have to have a job which is my hobby. I must be have a big big passion to do that.
But, man propose, God dispose. Now I'm a part of broadcast media industry. A very little part. Stop.
Beberapa hari lalu, Edy, one of my bestie, diterima jadi reporter SCTV. Great? Sure. That's what he wants.
Aku jadi kepikiran cita-cita lama: being a writer. Can I? I do wish. Dan sebenernya, aku pikir aku bukan orang yang kejar karir. I mean such a higher position. No. Aku mau nantinya jadi ibu rumah tangga, urus suami dan anak. But it's a BIG NO NO if u think that I love to be an ordinary housewife. Aku mau jadi ibu rumah tangga yang penulis, handcrafter, apalagi ya? Banyaaakkk. But I'll do love to be a GREAT MOM!
Sekiaaan curhat hari ini. Kerja lagiiii... :)
P.S : Thank u, Blogger for being my cute diary.

Sunday, October 2, 2011

My Rainbow Life (Part 1)



Hey, aku Cintya Putri Perdana. Salam kenal.
Aku lahir 23 tahun lalu dari rahim mama. Waktu lahir konon aku hitam. Ga mirip siapa-siapa. Mama made sure that I wasn't twisted with other baby. Ga ketuker, pasti, karena cuma mama yang lahiran pagi itu.
Aku percaya kalo ada yang mempertanyakan apakah aku anak pungut atau bukan. Karena, aku juga ga yakin kalo aku anak kandung mama. Gila, mama cantik banget! Malah aku sempet nemuin foto bayi hitam kelam jelek kacau dan suram terus aku dengan 1000 % yakin bilang gini, "Ihh, ini foto anak monyet siapa yang mama simpen??" Dan jawabannya sangat amat mengenaskan, "Itu kamu." Glekk! Tapi pendapat aku konsisten. Foto anak itu (which is AKU) emang jeleeek! Hahahaha..
Aku ga suka dibilang mirip papa. Aku maunya mirip mama. Haha. Sorry, Pap!
Oya, mama-papaku  divorced waktu aku kelas 2 SD mau naik kelas 3 SD. Papa nikah lagi sama seorang wanita warteg. That's why I do hate warteg. Mungkin harusnya aku bikin gerakan 'Say No To Warteg Sedunia'. Hahahaha. Gad eh, ga penting juga.
Kembali ke hidupku. Aku idolain mama. Dia keren banget. Waktu cerai sama papa, mama dapet 'warisan' aku dan adik lelakiku. Juga rumah dan isinya. Sementara papa dapet semua kontrakan dan satu motor. Enak mana kira2? Ga usah aku jawab.
Mama tuh asli sakti banget cari duitnya. Mulai dari jadi pelayan toko, sales komputer, sampe akhirnya jadi agen asuransi sampai sekarang. Papa kasih tunjangan, sih. Tapi to be honest tu duit cuma bisa buat beli susu adikku yang usianya masih 2.5 tahun waktu mereka divorced. Buat hidup kami bertiga juga pendidikan layak buat anak-anaknya mama yang banting tulang.
Kalo ada orang tanya, gimana rasanya jadi anak broken home family? Jawabannya 1000% adalah 'GA ENAK'
Ga punya orang tua normal dan terlebih ga punya keluarga normal. It hurts me so much. But life isn't about being sad all the time. Right?
Lagian di luar sana tuh banyak yang jauh lebih ga beruntung daripada 'sekedar' jadi anak broken home. Ga usah disebutin contohnya. Pergi aja ke jalanan, banyak banget deh tuh contoh.
Kadang suka bingung sama anak-anak yang ngerusak hidupnya dengan alasan mereka korban broken home. Emang ga gampang nerimanya. Aku juga sempet ngalamin masa-masa 'galau' (aiiih! :D). Apalagi kalo liat orang lain yang keluarganya harmonis. Trauma juga ada, kok. Aku selalu ngerasa kalo keluarga yang utuh sampai kakek nenek tu amazing! Hehe. MAkanya kalian yang punya keluarga harmonis, jaga baik2 tuh harta berharga.
Dulu waktu SD aku belum terlalu peduli sama divorce. Ga ngerti juga. Tapi pas SMP aku sering ribut sama papa. Papa dan aku sama-sama keras kepala dan ga mau kalah. Masing-masing ngerasa punya pembenaran atas sikap keras kami. Mungkin kalo jadi anak bandel aku punya alesan juga ya? Tapi rasanya sayang banget nuker masa depan kita yang masih 'virgin' dengan hal-hal ga berguna.
Oya, tiap kejadian tuh ada hikmahnya. Termasuk perceraian orang tua. Cuma kadang mata hati ketutup rasa galau yang berlebihan jadi ga bisa liat hikmah itu. Hehehehe.
Udah soal divorce-nya. Kapan-kapan lanjut lagi. Siiyuuu.

Sunday, September 4, 2011

Jelajah Bogor Bersama Yoha

Sebenernya ini 'penjelajahan' tak disengaja. Jadi, awalnya aku minta anter Yoha ke Bogor buat cari uang lama di sekitar Masjid Agung Dewi Sartika, Taman Topi, Bogor. Uang itu titipan mas Sandy buat akad nikah dia nanti. Dulu waktu masih kuliah di Bogor aku pernah cari uang lama untuk nikahan kakaknya Bimo. Biasanya di depan masjid berjejer penjual uang lama itu. Tapi ternyata semua penjualnya libur karena hari itu hari Jumat. Ahaaayyy...
Untung, masih tersisa satu penjual di depan Taman Topi. Entah karena dia sadar ga ada penjual lain selain dia, harga yang dia tawarkan mahaaal! Aku perlu uang Rp. 10,- dan Rp. 1,-. Ada uang kertas dan logam. Aku minta semuanya dikeluarin (logam dan kertas). Nah, buat uang kertasnya si penjual buka harga 25 ribu per lembar, sementara logamnya 10 ribu per keping. Ih, ogaaah!
Karena itu bukan buat aku pribadi, aku putusin ambil 2 lembar Rp. 10,- ; 1 keping Rp. 10,- ; 1 keping Rp. 1,-.
Kalau ikutin harga si penjual berarti aku harus bayar 70 ribu! Oh, no! Setelah melalui jurus tawar menawar ala emak-emak yang aku pelajari dari mama (halah!), aku berhasil bawa pulang uang-uang itu dengan harga 27 ribu sajaa! Sebenernya aku maunya 20 ribu tapi ga dikasih. Hehehe.


Cape cari-cari uang lama, Yoha ajak aku ke Bogor Junction. Ini mal yang terbilang baru di Bogor. Aku belum pernah ke sana sebelumnya. Yoha bilang foodcourt-nya homy. So, we go there! Kebetulan udah waktunya makan siang.
Yoha bener, suasananya nyaman dan homy, unik juga. Kedai-kedai makanan di sana punya menu yang beda dari foodcourt pada umumnya. Ada raamen, sate padang, soto Bogor, rujak, asinan, susu segar, teh, bahkan ada kedai dengan menu khusus jengkol! hahaha. Aku pesan mie raamen dan Yoha pesan nasi tori yakiniku. Dua-duanya enak! Serius!

Daiji Raamen. Menu Ocin.

Tori Yakiniku Daiji Bowl. Menu Yoha
D'Jengkie, salah satu kedai makanan di foodcourt yang jual menu serba jengkol.
Yippiyeeey.. Anyone loves Jengkol? :D
Lihat jargon mereka: Jengkol Sedunia


Ejaan yang dipakai di foodcourt ini adalah ejaan lama.
That's one of the uniquenesses!
Selesai makan dan shalat dzuhur di Bogor Junction, aku dan Yoha lanjut ke Kafe Taman Koleksi, IPB Baranangsiang, Bogor. Kata Yoha di sana ada pancake enak! Well, jadilah kami berwisata kuliner. And Yoha was my private guide. Nice!


Yoha and her ice lemon tea.

I and my hot honey lemongrass tea.
Cocok buat aku yang lagi batuk. Seger!

Iceberry pancake! Nyummy!

"Can't wait to eat them!" :D

Banana pancake. Great Taste!

Yoha and her yummy foods! :9
That was a great culinary travelling with Yoha. Next, we'll find more interesting places, foods, venues in Bogor. Hihi. Always in love with Bogor!  Thank u, Yoha! :*

Wednesday, August 31, 2011

In Memoriam, Vivilia Nusanta: Selamat Hari Menetas!

Vivilia Nusanta, Vie.

17 Mei 2011...
Siang itu gue buka Facebook via mobile phone. No notifications at all.
Kira-kira lima menit kemudian, gue (entah kenapa) buka lagi Facebook itu. There's a message from Thomas.
Thomas bilang lo masuk ICU. Panik, gue langsung kabarin semua anak-anak Rangers. Firasat gue ga enak, semua anak-anak gue minta harus dateng ke rumah sakit begitu urusan mereka masing-masing selesai.
Baru gue & Nuniek yang bisa langsung meluncur ke rumah sakit.
Allah baik banget, jalanan yang biasanya macet tiba-tiba lancar. Gue jemput Nuniek dulu yang lagi ngelatih Pasus.

Sampai di RSUD Cikaret...
Langit yang tadinya panas terik tiba-tiba mendung. Gerimis mulai turun.
Dan entah kenapa gue & Nuniek jalan buru-buru.

Di lorong ICU...
Ada bapak-bapak yang nahan langkah gue & Nuniek. Mereka tanya apa gue keluarga lo? Gue jawab iya.
Dia terus bilang lo udah ga ada. Gue ga ngerti. Kenapa lo ga ada?
Di dalam ruang tunggu ICU, gue lihat Thomas yang lagi nangis histeris. Dia teriak-teriak. Perasaan gue kacau.
Gue & Nuniek peluk Thomas, berusaha tenangin dia. Tapi detak jantung gue makin cepat. Dada gue sesak.
Ibu-ibu yang berusaha tenangin Thomas bilang, lo baru aja pergi. Kira0kira 10 menit sebelum kedatangan gue & Nuniek. Gue ga nangis. Gue diem dan bingung. Tapi cuma sesaat. Ga lama, pipi gue basah. Dada gue makin sesak. Hujan turun deras, akhirnya.
Gue mohon supaya bisa temuin lo. Gue mau masuk ke ruangan, tapi bapak-bapak yang temuin gue di depan tadi nahan gue. Dia bilang gue harus tunggu sampe tante datang. Ternyata tante baru aja pulang buat ganti baju.
Rasanya gue kesel ga boleh temenin lo di ruangan sana. Nafas gue ga beraturan. Pelupuk mata gue makin hangat dan pipi gue makin basah.
Thomas terus teriak, mengumpat Tuhan, memaki dan menyalahi dirinya sendiri, bahkan Thomas minta Tuhan ambil nyawanya. Gue bilang, "Tuhan ga jahat, Tuhan sayang lo makanya dia ambil lo dari kita. Tuhan pasti ga mau lo terus sakit." Walaupun gue juga punya banyak pertanyaan saat itu. Tapi gue tetep yakin, Allah ga jahat.
Beberapa menit kemudian ada perawat keluar dari ruang ICU dan tanya siapa di antara kami yang termasuk keluarga lo, selain Thomas. Gue langsung maju. Perawat itu minta gue urus beberapa administrasi dan obat-obatan yang belum sempet lo gunain.
Sambil tunggu tante datang, gue urus yang gue bisa. Gue & Nuniek juga berusaha telepon anak-anak lain.
Setelah beberapa obat gue ambil, gue diizinin buat masuk ruangan. Pake baju steril, kaya yang waktu itu gue pake waktu pertama lo masuk ICU.
Di sana, di tempat tidur rumah sakit, lo tidur ditutup kain putih. Gue berusaha nahan nangis, tapi air mata gue terus ngalir. Dada gue juga makin sesak.
Gue buka kain di wajah lo. Lo tidur.
Terus, gue pinjem buku Yassin ke perawat. Tapi sebelumnya, dokter kasih penjelasan ke gue tentang penyakit lo. Katanya, lo mengalami kelainan jantung which is beberapa ibu hamil juga mengalaminya dan perlu penanganan khusus. Gue cuma diem dengerin dokter itu explain.
Gue balik ke tempat lo. Duduk, dan ngaji. Gue tarik nafas dalam-dalam dan berusaha tenang waktu ngaji. Tapi baru Bismillah aja gue udah nangis lagi. Maaf..
Gue terus ngaji walau sambil terputus-putus nahan air mata. Sambil ngaji, gue belai-belai rambut lo. Hujan terus turun di luar sana. Lo makin lelap. Gue liat itu.
Selesai ngaji, gue terus ada di samping lo. Gue terus belai rambut & wajah lo. Lo pasti masih inget apa aja yang gue ucapin saat itu, gue sayang lo.
Ga lama, om dan tante datang. Mereka berdua basah kuyup. Tante peluk gue sebentar terus mereka bergantian peluk lo. Lo juga pasti inget apa aja yang tante dan om ucapin.
Tante tegar, om nangis. Itu pertama kalinya gue lihat sisi lain dari om, papa lo. Saat itu gue tau dan yakin, he loves u so deeply, as u feel for him.
Gue keluar, membiarkan kalian bertiga berkumpul sejenak. Sementara gue & Nuniek urusin lagi administrasi yang belum selesai tadi. Thomas mulai sedikit tenang. Ga benturin kepala lagi ke lantai. Gue & Nuniek pergi shalat Ashar.
Menyusul, kedatangan Vito. Thomas nangis lagi, Vito juga. Terus gue gendong Vito keluar. Untuk pertama kalinya gue gendong dia. Tapi cuma sebentar karena Vito nangis lagi. Tantenya Thomas yang akhirnya gendong dia.
Gue sama tante urus ambulans buat bawa lo pulang ke rumah.
Di ambulans, gue & tante duduk di depan. Lo di belakang, ditemenin om. Sepanjang jalan tante ga nangis. Gue juga berusaha nahan nangis tapi susah banget.
Sampai di rumah, udah Maghrib. Rumah lo ramai sama tetangga yang udah siap bantu pemakaman. Alhamdulillah, mereka baik banget.
Proses demi proses dilaluin. Gue liat, lo tidur nyenyak.
Rangers lengkap. Jarang-jarang bisa kumpulin mereka dalam waktu bersamaan. Ironis, kita lengkap di hari kepergian lo. Seolah lo tau, bahwa kami harus ada di saat terakhir lo.
Kami antar lo ke tempat peristirahatan terakhir. Malam itu, bukan cuma Rangers yang datang. Banyak Vie, banyak. Semua sahabat lo datang. Wish u saw it.
Gue tau kita ga boleh nangis waktu pemakaman. Tapi rasanya mustahil buat gue nahan air mata. Mata gue bengkak karena seharian nangis. Maaf ya, Vie...

31 Agustus 2011...
Hari ini Idul Fitri 1432 H, bertepatan sama hari jadi lo. Andai lo masih di sini, usia lo 23 tahun. Selamat ya, Vie.
Ini hari yang istimewa. Semoga keistimewaan lo rasakan di sana. Di tempat lo berada sekarang.
Maaf, kalau selama jadi sahabat lo gue ga jadi sahabat terbaik dan ga selalu ada di samping lo. terutama di saat-saat terakhir lo.
Satu hari nanti, semoga kita bisa ketemu lagi di sana.

Oya, sekarang Thomas punya beberapa wirausaha, termasuk lele. He's goin' move on, Alhamdulillah . Vito juga udah bisa jalan. Gue berhasil gendong dia dan main sama dia. Even dia mau cium tangan gue! Sementara om dan tantenya yang lain belum ada yang berhasil. Hehe. Dia jagoan kecil yang akan jadi sehebat lo, Bundanya.
CU later, darl.
*big hug n kiss for Vivilia Nusanta.
Friendship has no end! :')

Monday, August 29, 2011

Few Days Before Lebaran Part 3 : Lebarannya Diundur! :D

Assalamualaikum... (:
Wah, akhirnya MUI (Majelis Ulama Indonesia) ketuk palu bahwa 1 Syawal 1432 Hijriah jatuh pada hari Rabu, 31 Agustus 2011. Karena, hilal (penampakan bulan sabit sebagai tanda pergantian bulan dalam tahun Hijriah) belum kelihatan... Berhubung aku ini makmum, ikut aja apa kata pemimpin, deh.. :)
Pake baju lebarannya ditunda 1 hari, deh! Hihi. Tapi ada juga yang tetap merayakan lebaran besok, ya? Well, kapanpun lebarannya, yang penting hatinya kembali fitri, ya...
Berhubung tadinya lebaran itu besok (kata kalender. hehe) mama udah masak-masak, nih! Hihi. Aku sama Icha ikut bantuin mama. Serunya... (:
Di keluarga aku, ada beberapa 'ritual' di malam takbiran (karena rencana awalnya kan, ini malam takbiran :D), di antaranya:


1. Bikin Ketupat
Nah, yang ini menu wajib pengganti nasi di hari Lebaran. Mama biasanya beli kulit ketupat yang belum dianyam dan menganyamnya sendiri di rumah. Aku juga bisa, lho! (banggaaaa :D)
Kata mama, kalo kita anyam sendiri rasanya beda. Itu tradisi keluarga. (Tradisi ga penting tapi aku akan ikutin. hihi)

Icha & Kulit Ketupat :D

Anyam..Anyam.. :)

Ini ketupat hasil anyamanku, lho! ^^

Suka-suka sama ketupat! :D

Icha mau ikut isiin beras ke dalam kulit ketupat

dan beginilah hasilnya...beras di mana-mana.. :D


2. Masak-masak

Menu makanannya macam-macam. Tapi tahun ini tanpa opor ayam karena yang suka opor ayam itu nenek aku while sekarang nenek udah lebaran di surga :) 
Eh, ini nih bahan-bahan masakannya... Ayo tebak jadi apa aja mereka? hihi.




Atas-bawah: Bahan2 mentahnya. Aihh, si pete exist! :D

3. Ganti Sprei Kasur
Hehehe...Ini kebiasaan mama sebenernya, but like mother like daughter... :D
Pokonya, sebelum malam takbiran, aku harus ganti sprei. Hihi.

4. Tukar-tukaran makanan
Nah kalo yang ini kebiasaan lingkungan rumahku. Kalo malam takbiran, kami saling tukar menukar makanan. Kadang menunya sama, tapi cita rasa kekeluargaannya itu yang bikin spesial.. :)

Salad & Puding coklat ala Tante Heny, mamanya Mayumi.. Menggugah seleraaa! :D
Terima kasih, Tante!

Es kolang kaling ala Mama Rika. Segernyaaaa...
Terima kasih, Mama Rika! :D
Hmm...itu beberapa ritual aneh, unik, dan menarik ala keluargaku. Setiap keluarga pasti punya 'ritual' khas masing-masing. Gimana keluargamu?
By the way, Selamat Lebaran buat yang besok sudah merayakan.. Selamat berpuasa kembali buat yang berlebaran tanggal 31 Agustus 2011...
Well, Happy Ied Mubarak, Pals! Semoga kita kembali jadi pribadi yang fitri.. Amin.

-Ocin-

Sunday, August 28, 2011

Few Days Before Lebaran Part 2

Assalamualaikum... (:
Wah, ga kerasa besok udah takbiran! (Well, besok takbiran kalo Lebaran sesuai kalender.hehe)
Kemarin, mama ajak aku ke pasar. Agak siang, sih, tapi berhubung aku lagi ga puasa (ini urusan cewek!(: ), oke aja deh. Perjalanan menuju Pasar Cileungsi kami tempuh dengan berjalan kaki (alah bahasanyaaaa.:D) karena jaraknya emang deket banget. Tapi panasnya aduhai!
Di pinggir jalan udah banyak pedagang & pembeli yang desak-desakkan. Mama ajak aku masuk sedikit ke bagian dalam pasar. Ga terlalu penuh ternyata. Pertama, kita cari pete (not Pete as a name, ya!(: ). Hahaha.
Gila itu si pete harganya jadi mahal bener! Di pedagang pertama, tiga ribu per papan. Glekk!. Mana keadaannya memprihatinkan.. *berlebihan.
Akhirnya dapet pete dengan harga oke. Terus, ke tukang kelapa. Nah, di sini nih yang seru. Mama pilih-pilih kelapa, trus minta abangnya buat bersihin dan parut kelapa-kelapa itu. Eh, tiba-tiba aku ngerasa kepala aku pusing, semua berbayang dan suara orang-orang di pasar yang berisik kedengeran kaya dengungan. Aha! Saya pingsan! Hahahaha. Untung sebelum pingsan sempet bilang dulu sama mama. Trus mama minta tempat duduk ke salah satu pedagang. Jadi pingsannya ga full. haha.
Lucunya, pas lagi setengah pingsan gitu ada ibu-ibu penjual daging yang kasih aku minum CDR. Aduh, aku ga bisa minum minuman itu! Tapi dipaksa minum. Akhirnya aku minum sedikit. Trus, kenapa tu minuman diminum sama si ibu penjual daging itu?? Bu, kaga puasaaa?? :D
Itu keempat kalinya aku pingsan di pasar. Ga tahan bau pasar, keramaian, dan panas. Hehe.

Selain kisah pingsan itu, kemarin aku melaksanakan ritual sebelum Idul Fitri yang 'lumayan wajib', yaitu: KECILIN BAJU. :D
Maklum, badan aku mungil, jadi ritual kecilin atau pendekin pakaian sering dilakukan. Hehehehe.
Kemarin aku pendekin baju di tukang jahit keliling, soalnya penjahit-penjahit deket rumah udah full book. Ckckckck...

Jahit, baang...! :D
Dengan kemasan tubuh praktis (baca: short, pendek), maka baju aku terpaksa digunting. Kata abangnya, "Kalo dilipet ketebelan, Neng! Harus digunting soalnya nguranginnya lumayan banyak." Hiks... :'(

Cut. Cut Cut.. :p
Eh terus ya, ada satu hal yang menurut aku lucu dari tukang jahit keliling ini. Selain motornya yang dimodif dengan jok untuk menjahit, dia juga punya laci yang isinya penuh dengan benang warna-warni. Dari segitu banyaknya benang, dia bilang ini udah banyak yang kosong karena si tukang benang pada tutup. Wew!

Colourful threads (:

Few Days Before Lebaran Part 1

Assalamualaikuuuuuum.... (:
Asiknyaaa lebaran sebentar lagi. Alhamdulillah masih dikasih nikmat sehat, panjang umur, rezeki yang berkah, de el el.
Menjelang lebaran nan fitri, setelah kegiatan wajib seperti zakat fitrah dsb. dilaksanakan, biasanya aku dan keluargaku punya ritual penting ga penting tapi sangat dianjurkan (halah!).
Salah satunya: BIKIN KUE. :D
Tahun ini aku kerja dan baru bisa cuti tanggal 25-26 Agustus kemarin. Berhubung yang bantuin cuma aku, mama cuma bikin 2 macam kue: nastar dan putri salju. Nyummy! :p

Silahkan...^^
Oh iya, mama selalu bikin kacang goreng sendiri. Karena kacang goreng mama ini sangat istimewa (kata mama) dan sangat lebay (kata aku). Kenapa? Karena kacang goreng mama kuning keemasan, garing, dan yang terpenting dan tiada duanya adalah: kering. Bagaimana caranya agar si kacang itu kering tanpa minyak? Rahasianya terletak pada berlembar-lembar tissue. Masih bingung? Saksikan gambar berikut:

Kacang goreng ft. tissue :D
 Nah, buat kue sisanya, aku sama mama beli. Hihi. Bapak bilang, "Seneng liat mama kalo mau lebaran, niat banget siap-siapnya." Begini salah satu contoh 'niat banget' ala mama:

Cookie storage ala mama :D
Itu dia salah satu ritual kami. Selamat melakukan ritual Idul Fitri ala keluarga kalian, ya!
*big hug. Ocin.

Monday, August 22, 2011

Iseng 1: Corn Clay

Ada yang pernah denger atau tahu tentang 'corn clay'?
Itu lho, sejenis plastisin yang terbuat dari tepung jagung (that's why we call it corn clay (:) terus bisa dibentuk macam-macam. Disebut juga clay tepung karena bahannya terdiri dari berbagai tepung.
Waktu kecil, aku sebut ini 'lilin'. Bedanya, clay tepung ga pake unsur lilin di dalamnya dan bisa mengeras.
Sebenernya, sih ada corn clay import yang ready to use, tapi kalo aku selalu buat sendiri adonan clay ini. Lebih berasa sensasinya (sensasi acak-acaknya :D).

Bride Clay In Spoon
Ini bahan-bahannya:
  • 2 sdm tepung beras
  • 2 sdm tepung tapioka
  • 2 sdm tepung jagung
  • 1 sdt natrium benzoat
  • 75 gr lem putih
  • cat poster/ akrilik
Cara membuat:
  1. Campurkan semua tepung dengan lem putih, uleni sampai tercampur rata.
  2. Bagi adonan ke dalam beberapa bagian.
  3. Warnai tiap bagian dengan cat poster/ akrilik
  4. Siap dibentuk!
Tips:
  • Bungkus adonan yang belum mau digunakan biar ga cepet kering.
  • Tempel bagian-bagian clay dengan lem putih.
  • Benzoat (pengawet makanan) digunakan supaya adonan ga berjamur (maklum, bahannya tepung (:), bisa dibeli di toko perlengkapan kue.
  • Lem putih bisa dibeli di toko bangunan dalam bentuk bungkusan atau botolan, mereknya yang umum tuh FOX (ups, sebut merek! :D)
Oya, kalo sebelumnya aku mention soal adonan clay import, itu bisa didapat di toko-toko handicraft online. Salah satunya Hanna Clay Shop (Facebook). Toko ini jual semua perlengkapan clay, mulai dari adonan import, mold (cetakan), pisau ukir, etc.

Couple Clay (:

Thursday, August 18, 2011

P.s : Love u, Pals! :)

Lagi bt sama dua orang sahabat, nih. Karena masalah sepele sebenernya, tapi kelabilan mereka bikin geregetan.
Ceritanya, tanggal 20 Agustus nanti kami mau buka bersama. Salah satu sahabat aku ajak banyak teman lainnya ternyata. Karena kami juga ajak salah seorang dosen, maka aku pikir harus cari tempat yang cocok dengan kami (ada dosen dan budget tak merata). Aku tanya semua peserta buber (peserta, berasa kontes, ya?hihi) tentang maksimal budget masing-masing. Tujuannya, biar ga repot waktu hari H. Karena kalau mau buka bersama tuh, tempat-tempat makan pasti penuh.


Salah satu teman bilang maksimal budget-nya 25 ribu. Akhirnya aku dan seorang sahabat lainnya cari tempat yang cocok. Kami usul tempat makan di deket kampus. Rapi, bersih, murah meriah, oke lah buat keadaan kami.
Eh, tak dinyana (halah!) yang pada berisik soal 'tempatnya jangan mahal-mahal' malah berpikir untuk hunting tempat yang ga sesuai budget. Uh, kesel banget! Tau gitu tu anak ga usah ditanya deeeh!
Kalo dibilang marah, ga juga sih. Aku cuma bt. Tapi itu biasa, kan? Bersahabat kan bukan berarti selalu senang dengan perilaku sahabat kita. Hey, sahabat aku kan manusia bukan malaikat! (:

Yoha, Cintya, Bu Tami, Edy

Yang pasti, sahabat itu bukan cuma mau terima kesempurnaan, tapi juga kekurangan sahabatnya termasuk saat mereka berbuat hal yang kita tak suka. Lagipula banyakan kenangan menyenangkannya daripada yang nyebelin. Hihi. Cukup istghfar dan ingat banyaknya kenangan manis, susah dan senang yang udah dilaluin sama mereka. Mereka aja bisa maklumin banyak perilaku aku yang ga mereka suka, kenapa aku ga bisa? Sebentar lagi, ilang deh bt-nya! :D

P.s: Love u, Pals!

Tuesday, August 16, 2011

EPG oh EPG...

Bingung mau ngomong apa. Berhubung yang ada di depan mata dan di dalam otak adalah si EPG, kayanya I wanna share about it. :)
Setiap hari, dari Senin s.d Jumat kerjaan aku berurusan sama si EPG. Buat yang belum kenal EPG, mari kenalan.. :D

EPG (Electronic Program Guide) isinya panduan program tv buat channel-channel yang ada di tv berbayar (pay tv). Tujuannya, biar ga 'nyasar' waktu nonton tv. Kan, sering tuh kita kebingungan waktu nonton program tv yang ga dicantumin judul, episode, or sinopsis acaranya. Nah, diciptakanlah EPG itu as a service for viewers... Isinya adalah judul, episode, juga sinopsis program.
Tapi, namanya buatan manusia, EPG pun bisa salah. Biasanya kesalahan itu antara lain karena sistem yang lagi error atau ada perubahan jam tayang mendadak. (:

 Begini nih, tampilan excel worksheet EPG yang aku kerjain setiap hari:

EPG di Excel worksheet