Thursday, January 5, 2012

Broken Home BUKAN Broken Life

Tiba-tiba terbersit kata-kata itu : Broken Home BUKAN Broken Life.

Ada berapa banyak anak dengan latar broken home, ya? Segudang doang mah, ga cukup. Pasti.

Dulu, waktu mama-papa divorced aku masih kelas 2 SD menjelang kenaikan kelas. Aku cuma tanya beberapa hal sama mama waktu mama bilang papa ga bisa tinggal serumah lagi sama kami. Misalnya, "Papa itu tetep papa teteh, kan?" atau, "Teteh tetep punya papa, kan?". Kira-kira begitu.
Nah, kalo menurut cerita mama, dulu mama sering pantau aku lewat wali kelasku. Namanya Bu Khadijah (I call her Bu Ijah). Kata mama aku suka kadang-kadang bengong terus nangis di kelas. Hahahaha. How come?? Kok 'kenangan' nangis di kelas itu skip dari memoriku??
Dulu sih, pas masih kecil aku sering mikir kenapa punya keluarga aneh begini? Hehe. Tapi lama-lama aku kenal banyak temen yang keluarganya juga 'aneh'. Trus, liat banyak yang keluarganya lengkap tapi hidupnya ga jauh lebih baik dari aku. Aku mah, ga ada apa-apanya. Bersyukur masih dikasih kesempatan buat belajar banyak tentang hidup.
Anyway, itu masa lalu. I'm right here now. With my unnormal but great life. Growing up without papa and have a great single fighter mama is a great life, isn't it? :)

No comments:

Post a Comment